Pengembangan minyak jarak sebagai bahan baku gemuk lumas

Authors

  • Milda Fibria PPPTMGB "LEMIGAS"
  • Catur Yuliani PPPTMGB "LEMIGAS"
  • Tri Purnami PPPTMGB "LEMIGAS"
  • M Hanifuddin PPPTMGB "LEMIGAS"
  • Rona Malam PPPTMGB "LEMIGAS"
  • Setyo Widodo PPPTMGB "LEMIGAS"
  • Cahyo S. Wibowo PPPTMGB "LEMIGAS"
  • Maymuchar Maymuchar PPPTMGB "LEMIGAS"

DOI:

https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i1.282

Keywords:

gemuk, HSA, DCL

Abstract

Gemuk adalah sebuah kombinasi minyak pelumas dan agen pengental (thickener). Pengentalan memberikan sifat kaku dari gemuk lumas, sebagai pengukur resistansi terhadap deformasi oleh gaya yang bekerja. Pengental (thickener) di gemuk lumas dibuat dengan mereaksi 12-hydroxystearic acid (HSA) dan lithium hydroxide untuk menghasilkan gemuk lumas, yang memiliki resistansi tinggi terhadap air. Kebutuhan 12-HSA dinilai signifikan sebagai pengental gemuk lumas. Produk ini tidak dibuat di Indonesia, sehingga industri gemuk masih bergantung kepada produk impor. Minyak jarak adalah bahan baku untuk pembuatannya, namun sangat banyak diproduksi di Indonesia. Produksi ini diinisiasi untuk mengurangi upaya impor dari 12-HSA dan menggantikan produk impor tersebut. Berdasarkan hasil yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa formula produk bio-grease berbahan minyak jarak menunjukkan kinerja pelumas yang setara dengan kinerja produk dengan 12-HSA impor. Terkadang menghasilkan produk unggul dibandingkan dengan salah satu yang berbahan 12-HSA impor jika perlakuan yang sesuai ditetapkan. Kinerja pelumas akan meningkat dengan penambahan agen kompleks yang juga didapatkan dari minyak jarak. Pemanfaatan minyak jarak di kajian ini menghasilkan peningkatan Domestic Content Level (DCL) di dalam produk bio-grease sebesar lebih dari 95%.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2022-04-24

Issue

Section

Mechanical Engineering