Inovasi desain dan simulasi model prostesis bawah lutut berdasarkan antropometri orang indonesia
DOI:
https://doi.org/10.36289/jtmi.v14i1.112Keywords:
desain, inovasi, prostesis.Abstract
Data kesehatan tahun 2012 menunjukkan bahwa 2,45 % dari jumlah penduduk Indonesia merupakan penyandang disabilitas. Penderita tuna daksa menempati posisi kedua setelah gangguan pada penglihatan. Amputasi bawah lutut adalah salah satu bentuk tuna daksa yang banyak terjadi di Indonesia. Pasien amputasi bawah lutut akan kesulitan berjalan karena ketiadaan organ akibat amputasi. Prostesis bawah lutut merupakan alat pengganti organ bawah lutut. Prostesis bawah lutut akan membantu penderita amputasi bawah lutut agar dapat berdiri dan berjalan. Saat ini, produk prostesis bawah lutut yang ada di Indonesia masih memiliki banyak kekurangan. Pembuatan prostesis masih menggunakan metode custom sehingga membutuhkan proses pembuatan yang lama dan harga yang relatif mahal. Produksi massal tentu dapat menjadi solusi untuk menekan harga dan waktu pembuatan. Desain prostesis bawah lutut yang dapat mengakomodasi rentang antropometri orang Indonesia diperlukan agar prostesis bawah lutut dapat diproduksi secara massal. Hasil pembuatan desain kemudian diuji melalui simulasi sesuai standar ISO 10328 sebelum pembuatan prototipe dan produksi. Prostesis bawah lutut tersebut dirancang untuk mampu menahan beban 100 kg dengan safety factor 4. Selain itu, prostesis bawah lutut yang telah dirancang dapat digunakan untuk penderita yang memiliki rentang tinggi badan antara 150 cm hingga 180 cm.