Pengembangan sistem pemantauan fase proses pemesinan dengan metode pseudo sensor untuk mendukung implementasi paradigma industri 4.0
DOI:
https://doi.org/10.36289/jtmi.v16i2.237Keywords:
industri 4.0, mesin perkakas, pseudo sensorAbstract
Industri di Indonesia sangat jamak bertipe job-shop yang mempunyai karakteristik memproduksi produk dengan varietas yang sangat banyak dengan jumlah yang sangat sedikit. Hal ini menyebabkan timbulnya beban produksi dengan pembebanan dinamis. Kondisi ini akan berimbas langsung pada menentukan durasi penggunaan komponen dalam rangka menentukan jadwal perawatan mesin. Agar mesin konvensional tetap dapat digunakan pada implementasi paradigma Industri 4.0. mesin tersebut perlu ditambahkan kecerdasan dalam hal ini kemampuan untuk memantau fase-fase proses pemesinan. Pada tiap fase operasi mesin, komponen yang terlibat umumnya selalu berubah sehingga akan sangat sulit mencatat berapa durasi pemakaian pada tiap komponen mesin itu terlebih pada mesin perkakas konvensional. Sehingga dengan diketahuinya durasi komponen bekerja akan memudahkan dalam melakukan manajemen perawatan yang tepat. Kondisi tersebut mengilhami pengaplikasian teknik pseudo sensor yaitu mengetahui fase operasi mesin berdasarkan variabel yang tidak berkaitan langsung seperti arus, tegangan, RPM, dan getaran mesin untuk diterjemahkan sebagai fase operasi pemesinan. Metode ini diawali dengan proses akuisisi data pada dua jenis material yang berbeda. Data dianalisis fluktuasi nilainya untuk dijadikan acuan nilai ambang batas dalam penggolongan antara fasa satu dengan yang lainnya.